Lombok, Daerahtertentu.id – Program Daerah Tangguh Bencana merupakan sebuah kegiatan penguatan daerah untuk memiliki kemampuan mandiri dan beradaptasi dalam menghadapi potensi ancaman bencana melalui pengarusutamaan (mainstreaming) pada aspek regulasi, penguatan institusional, infrastruktur, sumber daya manusia dan ekonomi sehingga mampu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
“Pengembangan daerah tangguh bencana sangat penting untuk mengurangi risiko bencana” buka Johozua Maks Yoltuwu, Dirjen PDTu Kemendes PDTT pada Rapat Penguatan Kapasitas Daerah Tangguh Bencana di Lombok hari ini (2/10) . Dia menambahkan bahwa penciptaan daerah tangguh bencana sejatinya melibatkan banyak pihak.”Ketangguhan juga bisa dikembangkan dan dipraktekan oleh siapapun, sehingga keterlibatan masyarakat terakomodir dalam penanggulangan bencana” imbuh Maks.
Para pendamping desa, khusunya yang sekarang ini hadir (pendamping tingkat provinsi) diharapkan dapat memberikan ilmu dan pengetahuan terkait dengan kegiatan tangguh bencana kepada pendamping desa pada level di bawahnya” ujar Maks. Transfer pengetahuan diharapkan tercipta sehingga pembangunan desa baik secara struktur maupun non struktur selalu mengacu kepada pengurangan risiko bencana. Selain itu kajian-kajian yang terkait dengan risiko bencana diharapkan selalu menjadi panduan dalam perencanaan pembangunan. “Bapak ibu yang hadir perlu saya informasikan bahwa melalui Peraturan Menteri Desa PDTT, dana desa juga dapat digunakan untuk kegiatan penanggulangan bencana/pengurangan resiko bencana, tutup Maks.
Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari terhitung sejak 1 s.d. 4 November 2017 di Astoria Hotel Lombok Nusa Tenggara Barat, serta ngehadirkan 50 orang peserta dari: Perwakilan daerah/Kabupaten. (wwn/chm).
Daerah perdesaan kerap dilekatkan dengan paradigma kemiskinan serta ketertinggalan. Meski selama ini desa
Berdasarkan Undang Undang (UU) No 17 Tentang Keuangan Negara, UU No 1 Tahun 2003 tentang Perbendaharaan Negara
